Saya awalnya bukan blogger, maupun tukang nulis. Makanya saya nggak pede, kalau menyebut diri sebagai blogger. Saya hanya seseorang yang menyukai dunia komputer. berawal tertarik dengan kisah Intel Pentium, MS DOS, disket 1,3 MB, Wordstar dan seterusnya di bangku SMP. Pengetahuan komputer saya lahir diatas layar cembung dot matrix, yang kala itu printer bersuara seperti pabrik kerupuk, dengan ketukan jarum pada pita.waktu itu belum dikenal adanya Internet.
Saya lupa kapan secara pasti munculnya Internet (telkomnet Instan) di Pontianak. Mungkin sekitar tahun 96, ketika saya masih duduk dibangku SMA. Karena say aingat betul ada kawan SMA saya yg pamer komputernya sudah terkoneksi Internet dengan modem. Lagi-lagi di jaman itu komputer hanyalah milik seorang kaya. Dan saya hanya bisa menikmati komputer dengan layar hitam putih, itupun harus ke lab komputer sekolah.
Baru bisa menikmati komputer dengan layar berwarna ketika bangku kuliah. Saya kuliah di Jogja tahun 98. di tahun itulah saya mengenal yang namanya MiRC. Yup, jika saya boleh berkata, diri saya sebenarnya tukang chatting, bukan tukang ngeblog :) Karena blog, yang katanya adalah "trend sesaat" oleh (yg katanya) pakar Telematika. Yah bisa jadi karena itu trend, maka itu saya ikuti. seperti halnya facebook, twitter, instagram dan lain-lain.
Sekarang, setelah lama meninggalkan "blogwalking" karena kesibukan saya di kantor dan lain sebagainya, saya terkejut dengan perkembangan dunia maya ini. Karena sudah banyak sekali onliner atau pemakai media. Takjub, ketika melihat kawan2 sudah memiliki ribuan follower di akun media sosialnya. Prediksi saya tentang dunia Komputer yang tak akan mati dan stagnan memang benar. terbukti dengan adanya perkembangan gadget, Smartphone, infrastruktur jaringan telekomunikasi dan lain sebagainya.
Kemudahan demi kemudahan kian terus tercipta. yang dulu masih pakai disket, sekarang sudah menggunakan smartphone dengan storage yang bergiga-giga besarnya. Tinggal OTG atau share via bluetooth.
Ditambah, sekarang setiap orang rata-rata sudah memilki e-mail maupun akun sosial media. walaupun masih jarang mereka gunakan....
Saya jadi berpikir, selain tanah, perhiasan dan property, mungkin follower maupun akun media social bisa dijadikan Sumber investasi kedepan.
Ini benar-benar luar biasa!
Jangan salah Bang, sekarang blog juga bisa dianggap sebagai salah satu aset loh. Dan itu nilainya bisa sampai puluhan juta rupiah. Jadi ingat tahun 2014 ada yang pernah nawar blog saya di angka 25 juta. :-)
BalasHapusIya bener. Domain memang bisa dijadikan bahan investasi. Apalagi yg nama domainnya bagus.
BalasHapus